BODY CARE ROUTINE 2020
Wednesday, October 28, 2020Hi, everyone!
Walaupun gambar depan adalah dua produk Scarlett Whitening Body Lotion dan Body Scrub. Tenang aja, ini bukan postingan berbayar dengan Scarlett hahaha. Sesuai judulnya, aku akan share tentang produk perawatan badan. Akan ada produk dari brand lain dalam postingan ini. Pokoknya baca aja dulu sampai tuntas, Ok?!
Awalnya aku berniat menulis review Scarlett body lotion Charming dan review Scarlett body scrub Romansa saja. Tapi pada kenyataannya, karena dua produk Scarlett tersebut kurang melembabkan, aku selalu menggunakan produk lain untuk support kelembaban kulitku.
Well, sebelum lebih lanjut tentang produk yang digunakan, terlebih dahulu aku akan cerita kondisi kulitku.
Aku suka buah dan sayur, tapi aku sangat jarang konsumsi keduanya. Asupan air mineral pun standar saja. Rutin olahraga? Tidak. Sehari-hari sering di ruangan ber-AC dan juga saat tidur. Jadi, bisa ketebaklah ya, kulitku kering dan juga kusam. Bahkan kalau lagi parah, bisa sampai kering yang bersisik putih saat digaruk. Siapa nih yang kondisinya mirip? Tapi setelah rajin pakai produk-produk ini kulitku menjadi lebih lembab dan tidak kusam.
Pada postingan kali ini, aku menulis body care versi sangat lengkap. Akan ada produk lain, selain body wash, body scrub, dan body lotion. Selamat membaca ;)
1. Sabun mandi
Tidak ada yang spesial dari sabun mandi yang digunakan. Aku selalu menggunakan sabun mandi yang tersedia di toserba/supermarket biasa. Untuk sekarang aku lagi pakai Biore Lovely Cherry Sakura. Selain itu, brand yang pernah aku coba adalah GIV, Lux, Citra, Shinzui dan masih banyak lagi tapi sudah lupa. Karakter sabun mandi yang aku suka adalah setelah dibilas terasa segar-bersih-kesat dan tidak meninggalkan rasa licin. Selain itu, aku juga lebih suka pakai sabun cair daripada batang karena lebih cepat pengaplikasiannya. Entah ya, sabun batang itu sering banget jatuh, jadi menurutku memperlama waktu mandi gitu hehe. Tapi, aku punya sabun batang teeeerfavorit sejak 11 tahun lalu dan sama seperti sabun lainnya yaitu aku dapatkan dari Toserba lokal, nama brandnya adalah CAMAY. Ini tuh ada dua varian yang paling sering ditemukan, kemasan warna hitam dan merah. Keduanya sama-sama memiliki aroma yang enaaak banget.
Aku juga pernah mencoba sabun cair Dove Deeply Nourishing yang putih-biru dan Dettol yang pink, setelah dibilas terasa licin. Sebenarnya, lebih bagus sabun yang terasa bersih kesat atau licin lembab sih? Nggak ada yang lebih bagus atau yang lebih buruk karena sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk detailnya, nggak aku jelaskan dulu karena bakal panjang banget, ok? Intinya adalah apapun yang dipilih, untuk perawatan badan kalau memang kepingin bersih dan kulit terlihat sehat, harus ada support dari produk selain sabun mandi.
2. Body Scrub atau Lulur
Sama dengan pemilihan sabun, aku suka body scrub yang mudah dibilas dan tidak meninggalkan rasa licin. Pemakaian body scrub dilakukan 1x seminggu. Biasanya aku pakai di hari minggu sore supaya merasa relax dan bisa tidur nyenyak untuk menyambut hari senin. Atau, kalau hari jumat udah stress gitu, yaa bisa aja sih pakai hari jumat.
Ukuran butir body scrub juga menjadi penting. Kalau terlalu besar rasanya kurang nyaman saat diaplikasikan. Terlalu kecil rasanya kurang greget bersihnya.
Beberapa brand yang pernah aku coba body scrubnya adalah:
- Purbasari. Aku suka banget dengan varian aroma therapy yang lavender, sudah repurchase berkali-kali, nggak terhitung deh.
- Shinzui. Jujur ini the worst body scrub yang pernah aku coba, licin banget, rasanya nggak bersih deh, dan jadinya boros air untuk bilas.
- Emina. Aku pernah coba varian Kiwi, aromanya enaaak banget dan setelah dibilas wanginya masih nempel tercium semerbak, tapi tekstur produknya terlalu padat dengan butiran scrub, agak sakit saat diaplikasikan.
Nah, terakhir adalah Scarlett Body Scrub Romansa. Aku akan review agak detail ya, karena masih aku pakai produknya, jadi masih ingat pengalaman pemakaiannya.
Namun sayangnya, yang aku tidak suka adalah efek licin setelah dibilas. Pemakaian pertama, aku terlalu bersemangat, aku merasa jumlah produk yang aku aplikasikan ke badan sudah cukup, sama seperti kalau aku pakai lulur dari Purbasari. Eeh ternyata, untuk takaran body scrub Scarlett itu terlalu banyak! Akhirnya susaaaah sekali dibilas bersih. Bukan cuma rasa licin sebagai indikator merasa kurang bersih, tapi memang air bilasannya itu masih putih bukan bening, yang berarti masih ada lulur menempel dikulitku.
Akhirnya karena merasa tidak mau rugi, aku pakai lagi untuk kedua kalinya dengan pemakaian produk sedikit saja. Benar-benar secukupnya, yang penting semua bagian tubuh tercakup. Nah, ternyata walaupun dipakai sedikit, efek bentuk daki masih bisa loh! Selain itu, sesuai prediksiku, lebih mudah dibilas. Tidak memberikan rasa kesat yang berlebih tapi juga tidak memberikan rasa licin menyebalkan. Pas aja, gitu! Jadi, kalau pakai Scarlett Body Scrub, pakai tipis secukupnya saja ya! Dengan begitu jadi ada keuntungan tambahan yaitu lebih hemat pemakaiannya nih.
3. Body Lotion
Kriteria pertama dari body lotion adalah harus memiliki aroma yang enak. Nah, masing-masing orang memiliki selera yang sangat besar kemungkinannya berbeda. Untuk sekarang, aku sedang menggunakan Scarlett Body Lotion Charming yang kata orang memiliki aroma seperti parfum Baccarat (aku nggak tau aroma aslinya) dan banyak banget yang suka. Akupun termasuk orang yang suka.
Beberapa brand yang pernah aku coba body lotionnya adalah
- Nivea. Selama masa S1 betah banget, karena saat itu yang paling mudah didapatkan.
- Vaseline. Aduh aku ingat, pertama kali nyoba beli sendiri dan memilih Vaseline, kulitku alergi. Gatal gatal parah, saat itu aku SMA belum mengerti tentang ingredients jadi nggak tau apa yang bikin aku alergi. Sampai sekarang aku trauma dengan body lotion dari brand ini, walaupun iklannya menggiurkan.
- Marina. Brand dari jaman baheula, suka muncul juga iklannya di majalah Gadis, bikin aku jadi tertarik nyoba dan ternyata harganya murah meriah! Variannya ada banyak jadi bebas pilih aroma. Efek melembabkannya juga nampol. Beberapa variannya pernah aku review juga di sini.
- Redwin Sorbolene. Aku rekomendasikan untuk kulit sensitif, tapi wanginya ala ala wangi produk apotek gitu.
Beberapa kali melihat video review (yang agak iklan gitu), menunjukkan kalau Body Lotion Scarlett ini memberikan efek putih secara instan. Setelah aku coba sendiri, ternyata bukan whitening effect (memutihkan) melainkan brightening effect (mencerahkan), itu pun nggak terlihat kalau dipemakaian pertama. Jadi, entah ya kok di video orang-orang itu bisa kelihatan sekali perbedaan before-after di pemakaian pertama.
Well, efek mencerahkan yang benar-benar membuat aku terperangah kagum adalah setelah satu minggu pemakaian. Dengan catatan, dalam satu hari aku bisa mengulang pemakaian hingga 4-5 kali. Setiap setelah cuci tangan dan kaki, aku akan aplikasikan ulang. Kenapa aku aplikasikan berulang? Karena di kulitku yang kering kerontang, produk ini sangat kurang melembabkan. Padahal kondisi saat itu kulitku kering dan semakin kering karena kontak dengan deterjen (waktu itu aku harus cuci pakaian manual karena mesin cuci bermasalah dan nggak berani ke self laundry karena kondisi pandemi).
Setelah dua minggu pemakaian, aku mencoba untuk stop dulu. Satu hari, dua hari, hingga tiga hari kemudian, aku tau kalau efek kulit cerah dan sehat-segar itu hanyalah semi permanen. Jadi, apabila tiga hari atau lebih tidak digunakan kembali, tentunya kulit kembali ke kondisi semula. Ini sangat wajar, bukan berarti ketergantungan negatif yaa. Pakai produk dari brand apapun kalau stop pemakian ya berarti menghentikan asupan nutrisi dari si body lotion ke kulit, maka wajar kalau kulit kembali kering dan kusam. Sama halnya dengan pagi hari sudah makan, tapi siang atau malam pasti perut merasa lapar lagi, kan?
Aku sudah hampir menghabiskan satu botol. Terkadang rajin, tapi juga sering malas pakai. Efek mencerahkannya tetap dapat, tapi nggak terlihat kontras perbedaannya. Jadi, sama dengan produk-produk body lotion yang aku coba sebelumnya, yaitu efek mencerahkan tetap ada dalam jangka panjang namun akan terlihat perlahan.
4. Soothing Gel
Bulan lalu aku mendapatkan PR Package dari SNP yaitu produk Snail Intensive Soothing Gel yang formulanya telah diperbaharui dan ditingkatkan. Review lengkapnya sudah pernah aku tulis di sini. Produk ini memberikan kelembaban yang bagus banget untuk kulitku. Maka dari itu, aku selalu memakai Snail Intensive Soothing Gel ini terlebih dahulu sebelum mengaplikasikan body lotion Scarlett.
Aku memiliki kesan pertama yang buruk dengan soothing gel saat Wardah mengeluarkan aloe vera gel dalam bentuk tube. Setelah dicoba, produk ini ternyata bikin kulitku semakin kering. Aku hentikan pemakaian. Sayang banget aloe vera yang punya efek soothing ternyata nggak cocok. Aku pun jadi malas untuk nyobain soothing gel lagi. Tapi, ketika SNP memperkenalkan Intensive Soothing Gel-nya, mulai muncul penasaran lagi. FYI, aku sudah sering mencoba produk SNP dan cocok. Kalau kalian penasaran produk SNP apa saja yang pernah aku coba dan mau tau reviewnya, klik ini, ya!
5. Deodorant
Sepuluh tahun lalu, sebelum muncul armpit hair, aku nggak pakai deodoran. Aku jarang berkeringat dan merasa tidak memiliki bau badan yang menyengat. Tapi, semenjak armpit hair muncul, aku mulai merasa ada wangi yang kurang sedap. Nah, mulailah aku mencoba produk deodoran.
Sekarang aku sedang menggunakan Rexona Dry Serum Deodorant. Aku suka dengan teknologi baru ini karena tidak meninggalkan stain di kain baju. Aku pakai sudah satu tahun. Satu tube itu awet banget loh! Belum habis sampai sekarang. Padahal dulu belinya sekitar bulan September 2019. Aku biasanya pakai hanya sekitar setengah sampai satu ruas jari saja, sudah cukup.
Deodoran bentuk roll on dengan berbagai variannya dari Rexona, Nivea, maupun Dove, sudah pernah dicoba. Versi varian invisible dry-nya pun juga pernah aku coba dan ternyata masih aja meninggalkan stain di kain.
Deodorant spray meninggalkan stain di kain lebih sedikit, lebih cepat juga kering di kulit, jadi cocok kalau mau buru-buru. Tapi, yang aku kurang suka adalah pemakaian yang kurang praktis. Susah mengontrol saat menyemprot fokus di bagian ketiak, apalagi kalau giliran nyemprot pakai tangan kiri. Nah, selain itu aromanya juga jadi semerbak deh ke hidung. Aku lupa Nivea varian yang mana, yang aromanya luar biasa, nusuk banget di hidung, sampai bikin pusing kepala. Hanya varian itu doang ya, bukan semua Nivea deodoran spray seperti itu! Kalau untuk deodoran spray favoritku adalah Dove Invisible Dry. Pump untuk botol spraynya sangaaaat ringan bagi jari aku yang doyan males-malesan hahaha. Aromanya juga lembut nggak bikin pusing.
6. Waxing kit
Aku sudah pernah menuliskan perjalanan ku seputar perawatan di bagian ketiak pada postingan review Cool Sugar Wax. Nah, produk ini masih aku pakai juga sampai sekarang, belum repurchase karena dia beneran hemat banget untuk pemakaiannya. Intinya, aku lebih suka waxing walaupun ada rasa sakit sesaat, tapi pertumbuhan armpit hair jadi lebih lama dan nggak kasar. Detailnya bisa kalian baca saja di postingan itu, ya! Kali ini aku mau share perawatan kulit ketiak setelah waxing.
Hal pertama yang aku lakukan setelah membilas wax adalah mengoleskan soothing gel. Nah, Snail Intensive Soothing Gel dari SNP bisa membuat rasa sakit berkurang. Selain itu, biasanya setelah waxing ketika kulit ketiak bergesekan akan terasa tidak nyaman, well, soothing gel juga bisa membuat kulit ketiak terasa halus sehingga terasa kembali nyaman. Kemudian supaya ada aroma wangi, aku pakai bedak tabur bayi dari My Baby Fresh Fruity (varian warna kuning).
Ohiya, aku selipkan sedikit tentang body care untuk bagian kewanitaan. Aku nggak banyak coba-coba untuk bagian ini. Adapun pemakaian rutin hanya setelah selesai masa menstruasi, selebihnya hanya jika merasa membutuhkan. Produk yang sedang digunakan adalah Resik-V Khasiat Manjakani Whitening. Alasan memilih produk ini sebenarnya karena dapat dari event Hijup dan Resik-V. Padahal tertulis untuk keharmonisan rumah tangga, sedangkan aku belum berumah tangga. Tapi, karena aku bingung mau mengalihkan si produk ke siapa, jadilah aku pakai sendiri. Rasanya, kok tabu, mau ngasih produk pembersih kewanitaan ke orang lain hehehe.
7. Perfume
Ini termasuk body care, kaaan? Well, aku bukan tipe yang selalu pakai perfume. Bagi aku pakai perfume hanya untuk menyamarkan aroma kurang sedap yang sesekali bisa muncul. Aroma perfume yang aku pilih biasanya bukan yang semerbak super kuat. Aku lebih suka yang wangi lembut, kalem, manis, tapi juga segar. Walaupun wanginya tipis, setidaknya ketika orang ada di sebelahku, mereka tetap nyaman.
Sehari-hari aku jarang pakai perfume. Aku merasa sudah ada wangi dari body lotion. Pakaianku pun sudah disemprot pelicin yang ada aroma wanginya. Aku sekarang lagi pakai Kispray Gold. Selain itu, untuk mencegah keringat berlebih dan bau badan aku sudah pakai deodoran.
Aku pakai perfume biasanya ketika aku sedang tidak bisa pakai deodoran, biasanya setelah waxing. Dan kalau keringat benar-benar berlebih (saat kegiatan outdoor). Perfume yang sedang aku pakai adalah Brun Brun Paris Between Us Fragrance Mist. Harganya murah, kemasannya juga travel friendly, dan aromanya segar tidak terlalu menyengat.
Kalau lagi cari-cari wewangian, pasti masih ada yang bingung tentang perbedaan perfume berlabel fragrance mist, eau de toilette, eau de parfum. Jadi, label tersebut memberikan makna kadar essential oil yang terkandung dan tingkat keawetan aroma setelah disemprotkan [1]. Semakin tinggi kadar essential oil maka semakin awet aromanya. Nah, fragrance mist ada di tingkat yang rendah untuk kadar essential oil, jadi wajar kalau wanginya gampang hilang. Untuk itu, biar lebih awet, aku suka menyemprotkan juga di kulit. Sedangkan kadar essential oil Eau de Toilette termasuk medium dan yang paling tinggi ada pada Eau de Parfum.
***
Cukup banyak ya perintilan body care selain sabun, lulur, dan body lotion. Untungnya selain tiga produk utama itu, walaupun dipakai setiap hari tapi tetap lama habisnya. Pengeluaran bulanan jadi nggak bengkak, deh! Secara umum, produk yang aku gunakan untuk perawatan tubuh, adalah produk yang sangat mudah didapatkan secara offline, misal di supermarket. Termasuk produknya Scarlett. Aku yakin di setiap kota ada reseller Scarlett. Jadi, bisa COD-an untuk menghemat ongkos kirim. Adapun yang dibeli secara online adalah SNP Snail Intensive Soothing Gel dan Cool Sugar Wax.
2 comments
Mbaaa kitaa samaaa ih kesan pakai sctlett :D. Sbnrnya aku sukaaa bgt produk ini Krn aromanya :D. Fav ku freshy yg kuning, dan utk sabun yg cucumber. Ga ada masalah Ama sabun dan scrubnya, tp lotion Scarlett memang kurang lembab. Utk ngakalin, aku biasanya suka pijat badan dengan olive oil dulu bbrp jam sblm mandi. Baru kemudian stlh mandi olesin Scarlett. Tp memang itu ngabisin waktu bgt. Tapi ya sudahlaah.. stidaknya wangi Scarlett msh Kusuka. Cm mungkin stlh habis semua stok, aku bakal balik ke Nivea sih :D. Paling lama pake produk ini.
ReplyDeleteKalo parfum itu aku wajib. Bukan mau tidur aja aku pake. Dan koleksi parfumku paling banyak diantara yg lain, saking sukanya ma yg wangi2. Rasanya rileks aja kalo udh pake parfum.
Eh, toosss lah, akupun ga cocok Ama Vaseline. Pernah pake dan merah gatal. Tp setelah dicek, itu Krn ada kandungan AHA nya. Yg mana aku g periksa wktu itu. Sejak itu agak malas pake produk Vaseline walopun ga semua produk ada AHA.
iya nih mbak, body lotion scarlett ku sudah habis, karena fokusku mencari produk yang melembabkan, untuk saat ini gak beli body lotionnya scarlett lagi deh.
ReplyDeletemungkin karena aku belum menemukan aroma parfum yang benar-benar klop kali ya. jadinya malah males eksplor gitu, mikirnya "yaudahlah yang penting wangi, gak kecium bau badan" hahaha