Hi, everyone! Ternyata, belakangan ini, aku jarang nulis tentang produk make up, ya? Terutama untuk produk pensil alis. Timing-nya pas banget nih, aku punya pensil alis baru, yaitu Kiva - Ultrafine Brow Pencil dengan shade Dark Brown. Ini tipikal pensil alis yang aku suka, tidak perlu diraut (retractable) tinggal putar aja dan ujung pensilnya tetap lancip. Nilai plusnya lagi, sudah dilengkapi dengan spoolie brush. Dua hal itu adalah kriteria utama dalam mencari pensil alis, versi aku. Without any further ado, langsung aku review Kiva - Ultrafine Brow Pencil shade Dark Brown.

Harga normal Rp 95.000,- (netto 0,03 g)

Beli dengan harga diskon di Shopee Live aku ;)

Klik di sini untuk gabung ke Shopee Live

Diproduksi oleh: Shanghai Ayara Cosmetics Co,. Ltd.

Didistribusikan oleh: PT. Pharmex Global Astrindo

BPOM: NA11231200045

***

KEMASAN

Tampilan produk KIVA sangat identik dengan warna hitam dan emas yang menampilkan kesan mewah. Aku suka banget. Detail tulisan nama dan deskripsi produk di kemasan jadi terlihat jelas. Hal seperti ini sangat memudahkan saat pembuatan konten ;)

Terlepas dari tampilannya, aku juga suka dengan kepraktisan dari pensil alis Kiva - Ultrafine Brow Pencil karena dalam satu produk sudah terdapat spoolie brush di sisi yang belawanan. Jujur, aku masih bingung kalau ada brand yang launching produk pensil alis tapi tanpa spoolie. Whyyy ??

DESKRIPSI PRODUK

Product Description: Ultrafine retractable eyebrow pencil that is perfect to define, shape, and create realistic and natural hair-like strokes. This rich, smudge-proof formula is suitable for an all-day wear on any ocassion.

Klaim: smudge-proof, waterproof, easy to draw thin strokes.

Tekstur: Tidak terlalu creamy empuk, tapi tidak terlalu keras. Teksturnya, pas banget! Pensil alis Kiva sangat memudahkan untuk kontrol tipis dan tebal garis alis yang ingin digambar.

Deskripsi shade Dark Brown. Antara warna yang keluar dan nama shade, sangat sesuai. Coklat tua. Tidak ada hint merah dan ini cocok banget dengan warna asli alisku. Masih bisa terlihat warna alis natural. Kiva Ultrafine Brow Pencil memiliki tiga pilihan shade, yaitu Natural Black, Brown Black, dan Dark Brown.

REVIEW PEMAKAIAN

Pigmentasi pensil alis Kiva cukup bagus bahkan ketika ingin menggambar garis tipis, warna akan tetap keluar. Dengan diameter pensil yaitu 0,15 mm menggambar bingkai alis menjadi sangat mudah. Aku yang sering labil, bolak-balik hapus bagian ujung (ekor) saat gambar alis, sekarang bisa lebih cepat karena pensil alis Kiva lanciiip banget. Tanpa concealer pun, bagian ujung (ekor) alis tetap rapih dan lancip sempurna.

Ohiya, walaupun ada klaim smudgeproof, tenang saja, ketika merasa garis alis kurang oke, masih bisa langsung dihapus kok. Jadi, Kiva Ultrafine Brow Pencil akan menjadi smudgeproof setelah didiamkan kurang lebih 2 menit.

Pensil alis Kiva ini menuliskan klaim bahwa produknya bisa waterproof dan smudgeproof.

• Waterproof artinya kalau alis terkena air tidak akan luntur. Yap, aku setuju, tidak ada luntur (kalau tidak diusap, ya!) Tapi, kalau terkena air dan diusap, pasti ada produk yang transfer.
• Smudgeproof artinya alis tidak akan luntur walaupun ada gesekan (diusap). Nah, ini aku kurang setuju. Berdasarkan pengalaman pemakaianku, tetap ada luntur walaupun hanya sedikit. Tapi, secara kesuluruhan, tampilan alis masih terlihat sempurna.
• Tips: agar tetap smudgeproof, aku pakai browcara dengan tekstur gel. Selain itu, bisa disemprotkan dengan setting spray juga.

Secara kesuluruhan aku suka dengan Kiva - Ultrafine Brow Pencil (Dark Brown). Warnanya sesuai dengan alisku, pensilnya lancip 0,15 mm, tidak perlu diraut, dan sudah terdapat spoolie brush. Sepertinya, ini pensil alis terlancip yang pernah aku punya, deh!

BELI KIVA ULTRAFINE BROW PENCIL DIMANA?

• Beli di KIVA Official Store di Shopee: klik di sini.
• Beli dengan harga pasti DISKON EXTRA setiap sesi Live Streaming-ku: klik di sini.
• Video hasil pemakaian Kiva - Ultrafine Brow Pencil (Dark Brown): klik di sini.

Sebelum aku akhiri postingan kali ini, nggak kalah penting, aku juga harus tulis bahwa pensil alis Kiva tidak mudah patah, ASALKAN saat pemakaian, cukup keluarkan ujung pensilnya sedikit saja. Kalau terlalu panjang dan ditekan, pasti patah. Menurutku ini bukan karena tekstur pensil alisnya, melainkan karena diameter yang terlalu kecil. Jadi, tetap harus hati-hati saat pemakaian, ya!

 Flashback sekitar tahun 2016 ketika aku mulai belajar tentang step skin care termasuk mencoba-coba make up. Brand asing dari Amerika, Eropa, dan Korea masih dianggap produk dengan teknologi terbaik, produk paling berkualitas, mewah, dan *ehem bergengsi! Aku pernah ikutan jastip produk kecantikan dari luar negeri. Aku harus membayar harga produk, pajak, dan tentu harga jasa termasuk ongkos kirim. Totalnya, MAHAL BANGET! Apakah produknya BAGUS? BIASA AJA!!! Overprice, iya! dan warnanya nggak cocok untuk kulitku yang khas Indonesia ini. Duh! Kecewa dan cukup satu kali itu saja ikutan jastip produk luar.

Pengalaman pahit inilah yang membuat aku berpikir "bukankah lebih baik explore produk-produk lokal?". Nah, ada beberapa alasanku mengapa memilih produk lokal yang kamu perlu tahu!

1. Harga produk yang kompetitif

Diproduksi dalam negeri dan proses distribusi yang cepat membuat konsumen lebih mudah untuk mendapatkan produk lokal. Tentu saja hal ini mempengaruhi harga jual.  Produk asing yang diimpor membutuhkan biaya distribusi lebih besar seperti ongkos kirim antar negara, perubahan nilai mata uang, dan juga pajak impor produk. Selain itu, sebagai produk impor yang legal, harus mengikuti regulasi yang ada seperti mendapatkan ijin edar BPOM. Dengan kualitas produk yang sama, harga produk lokal akan relatif lebih terjangkau dibandingkan produk asing, apalagi bahan baku juga tersedia di dalam negeri.

2. Mendukung perkembangan teknologi riset dalam negeri

Memilih produk lokal tidak hanya berperan dalam membantu perekonomian lokal karena terciptanya lapangan pekerjaan baru. Dari sudut pandang konsumen, nilai suatu produk jadi lebih terukur. Semakin tinggi teknologi sains dalam proses pengembangan produknya, maka wajar harganya semakin mahal. Key-ingredients yang unik dan hasilnya terbukti bagus pasti nilainya lebih mahal karena proses penemuan inovasi dan penelitiannya tidak mudah. Jadi, lebih baik bayar mahal untuk produk lokal karena mendukung perkembangan teknologi sains lokal juga.

Teknologi formulasi dalam pengembangan produk yang selalu update dibarengi dengan riset yang lebih valid membuat produk lokal lebih menjanjikan performanya. Kenapa?

Produk lokal tentu akan mengutamakan konsumen lokal, dong!

Jika produk skin care atau perawatan kulit, tentu perusahaan akan mencari tahu apa saja masalah kulit yang umum bagi warga Indonesia, termasuk mempertimbangkan kondisi iklim di Indonesia. Jika produk kosmetik, pasti akan mengutamakan warna-warna kulit khas warga Indonesia sehingga siapapun, mau itu pemilik kulit kuning langsat atau kulit sawo matang pasti akan terpenuhi kebutuhannya. Untuk itu, penting sekali melakukan riset langsung terhadap warga lokal dalam setiap proses pengembangan produk.

Riset yang dilakukan bersama volunteer tidak bisa asal riset sebatas nyobain produknya saja, tapi harus dalam pengawasan dan treatment tertentu agar hasilnya valid. Kalau selama ini kita hanya mengenal perusahaan yang memproduksi, kali ini aku perkenalkan suatu perusahaan yang bergerak pada bidang evaluasi produk kosmetik dan riset konsumen.

Kita sebagai konsumen juga perlu loh aware dengan perusahaan riset konsumen agar semakin yakin bahwa produk yang akan kita beli memang cocok dan asli buatan Indonesia. Karena banyak yang nge-klaim bahwa produknya adalah produk lokal, tapi ternyata proses produksi dan risetnya dilakukan di luar negeri.

SKINPROOF, anak perusahaan Arya Noble ( @aryanoblelife ) yang sejak tahun 2017 telah dipercaya oleh berbagai perusahaan kecantikan (kosmetik dan skincare) dalam hal consumer insight, cosmetic claim support, sensory research hingga konsultasi dan layanan regulasi. Kamu bisa kepoin Skinproof dari instagramnya @skinproof.id bahwa setiap evaluasi dan riset yang dilakukan saat uji coba produk ke volunteer dalam pengawasan dan treatment yang jelas. Informasi/Product Knowledge SKINPROOF juga bisa di cek pada websitenya di https://skinproof.co.id/ 

Berikut kutipan narasumber pada press release : Head of Skinproof, Theresia menjelaskan "Kami membantu pelaku usaha kosmetik mulai dari proses product development, cost reduction, identifikasi keunikan produk, benchmarking dengan produk sejenis atau kompetitor, hingga respon konsumen, untuk mengembangkan produk terbaik yang aman dan sesuai regulasi". Theresia juga menambahkan bahwa saat ini konsumen semakin paham akan kandungan dan keamanan produk kosmetik, sehingga mendorong produsen kosmetik untuk terus berinovasi mengembangkan produk yang layak dan sesuai dengan regulasi.

Dari penjelasan yang dipaparkan oleh Ibu Theresia, produk yang telah diuji oleh Skinproof berarti lebih dapat dipercaya. Setiap brand pasti memberi klaim yang bagus tentang produknya, tapi banyak loooh yang OVERCLAIM atau klaimnya terlalu berlebihan. Nah, pada product skincare by Skinproof, klaim yang tertera di setiap kemasan produk, bukan klaim kosongan untuk menarik konsumen, tapi klaim yang memang sudah teruji.

Salah satu produk yang telah diuji oleh Skinproof adalah Wardah Perfect Bright Moisturizer. Aku sudah coba produknya dan yeeeeess semua klaim terbukti! Pokoknya, klaimnya nggak berlebihan.

Pemakaian rutin Wardah Perfect Bright Moisturizer + Oil Control akan membuat wajah cerah, sehat, dan bebas kilap. Oil control-nya bekerja dengan baik pada kulit wajahku yang normal cenderung berminyak. Ditambah dengan adanya SPF 30 PA+++, moisturizer ini berperan sebagai day cream andalanku yang dapat melindungi kulit dari paparan sinar UV A dan UV B dari matahari. FYI, Skinproof juga bisa cek kadar SPF produk tabir surya looh. Jadi, klaim SPF 30 PA+++ ini terjamin validitasnya!

Inovasi produk Wardah Perfect Bright Moisturizer juga tertulis jelas pada kemasannya. Kombinasi formula unik dari 4 Bright Berries  (goji berry, cranberry, acai berry, dan amethyst berry) yang kaya akan vitamin B3, vitamin C, dan vitamin E memiliki manfaat mencerahkan, menutrisi, serta meratakan warna kulit bekas jerawat. Cocok untuk kulitku yang selalu ada jerawat setiap bulannya. Ditambah dengan kandungan Zinc, Wardah Perfect Bright Moisturizer + Oil Control dapat menjaga dari tampilan minyak berlebih.

Kalau diamati lebih detail, pada bagian belakang kemasan, terdapat label VEGAN. Yes! Ini salah satu produk yang Vegan Friendly. Tentunya, klaim ini juga sudah dipantau oleh Skinproof dengan menyesuaikan regulasi sesuai BPOM!

3. Komunitas yang terhubung langsung dengan brand lokal

Saat dan setelah launching produk, setiap brand lokal pasti meninjau bagaimana respon konsumen terhadap produk mereka. Hal ini sangat menguntungkan, baik bagi konsumen dan brand. Review atau testimoni setiap konsumen akan lebih cepat diketahui oleh brand.

Positif ataupun negatif testimoni dari konsumen sangat berperan penting bagi brand. Kita pun sebagai konsumen merasa senang jika brand mendengar bahkan sampai direalisasikan. Entah itu berupa improved formula dari batch sebelumnya, atau produk yang benar-benar baru untuk masalah kulit baru yang lebih spesifik.

Mungkin teman-teman juga sadar, bahwa sekarang kosmetik lokal jika launching produk complexion paaaasstii pilihan shade-nya banyak! Kita sebagai warga lokal, apapun skintone dan undertonenya pasti menemukan shade yang cocok. Itulah salah satu keluhan konsumen lokal yang sudah direalisasikan solusinya oleh brand lokal. Good job!

***

Kalau kamu, brand lokal mana nih yang jadi kecintaan?? Atau masih suka ikut jastip beli produk luar? Aku sih sudah nggak pernah, karena nggak mau coba-coba produk non BPOM. Pilihan yang aman dan teregistrasi BPOM sudah banyak kok! Apalagi sudah banyak juga brand lokal yang diuji oleh SKINPROOF ;)

 Hi everyone! Hanasui Mattedorable Lip Cream salah satu produk dengan harga sangat terjangkau yang masih bertahan menjadi favorit banyak orang. Pilihan warna banyak sampai bingung milihnya. Pertama kali beli, aku salah pilih shade dan ini adalah pembelian ku yang kedua, yaitu Hanasui Mattedorable Lip Cream 14 Dusty.

Pembelian yang kedua ini, aku cukup suka dengan warnanya jadi mau share untuk teman-teman 😉 

***

Hanasui Mattedorable Lip Cream 14 Dusty

Harga: Rp 24.000  (beli di toko kosmetik offline).

Link pembelian online ada di akhir review yaaa.

***

Sebetulnya review kali ini tuh "quick review" aja yaa. Jadi, aku nggak punya detail foto kemasan. Niatnya mau upload di feed instagram @vidazenitha dan threads aja. Tapi setelah aku cek, sudah lama aku nggak nulis review kategori make up di blog. Yaudahlah yaa. Maafkan fotonya nggak lengkap karena kemasan boxnya sudah terlanjur terbuang 🫰

Deskripsi Warna Hanasui Mattedorable Lip Cream 14 Dusty

Sesuai dengan namanya yaitu Dusty. Cenderung ke dusty pink. Menurutku masih masuk kategori warna nude pink. Cocok untuk jadi base ombre!!! Walaupun begitu, warna ini tidak terlalu pucat, masih terbilang oke kalau dipakai sendirian, hanya saja kok agak terlihat sedikiiit "neon" saat awal pengaplikasian.

Setelah beberapa saat warnanya sedikit mengalami oksidasi yang menyebabkan efek "neon" itu hilang. Tenang saja, setelah oksidasi pun, warnanya tetap masuk kategori nude pink ya, bukan yang kemudian jadi kecokelatan banget gitu. Sangat sangat bisa ditoleransi.

Tekstur, Coverage, dan Tampilan Akhir Hanasui Mattedorable Lip Cream 14 Dusty

Pinggiran bibirku yang gelap berhasil di-cover sempurna dengan Hanasui Mattedorable Lip Cream 14 Dusty. Padahal shade 14 dusty masuk kategori nude, loh! Maka dari itu, aku sangat merekomendasikan produk ini sebagai base ombre!!!

Tampilan akhir lipcream Hanasui ini sesuai dengan klaim dan namanya, yaitu Matte. Dengan tekstur lipcream yang tergolong cair, Hanasui Mattedorable Lip Cream 14 Dusty terasa ringan di bibir. Garis-garis halus bibir juga tersamarkan.

Kelembapan Bibir Saat Pemakaian.

Sorry to say, kalau bibir lagi kering, aku kurang merekomendasikan lipcream ini. Lipcream Matte Hanasui ini matte-nya "mencengkeram" di bibir. Apa yaa bahasanya, yaa gitu deh yaa, intinya matte lipcream ini merampas kelembapan bibir.

Awalnya sih nggak sadar karena keburu happy pas ngerasa lipcreamnya ringan. Tapi, setelah beberapa kali pakai, aku sadar kalau lipcream ini bikin bibir kering.

Daya Tahan Hanasui Mattedorable Lip Cream 14 Dusty

Bagus, parah!! Beberapa saat setelah nge-set sempurna, Hanasui Mattedorable Lip Cream 14 Dusty sulit dibersihkan dengan micellar water. Bahkan untuk makan ringan dan minum, saangaaat minim transfer. Keseluruhan tampilan juga masih oke. Saat makan makanan berminyak, mulai ada yang transfer tapi secara keseluruhan masih nempel cantik di bibir. Nah, kalau sudah begini, mulai mudah untuk dibersihkan sisanya dengan micellar water.

Personal Point Of View seorang Vida

Daya tahannya yang menakjubkan justru membuat aku kurang nyaman. Kenapa? Karena ribet hapus lipcreamnya saat ingin wudhu. Tapi, solusinya juga gampang kok, bahkan bikin aku takjub lagi dengan performa Hanasui Mattedorable Lip Cream 14 Dusty.

Pakai lipbalm sebelum mengaplikasikan lip cream. Terkesan solusi biasa agar bibir tidak kering ya? Tapi, enggak wkwk. Bukan itu poin utamanya.

Well, beberapa lip cream yang pernah aku coba, biasanya setelah aplikasikan lip balm, diamkan beberapa saat, kemudian lap dengan tisu/kain pada bibir agar lebihan lip balm terangkat. Barulah mengaplikasikan lip creamnya. Karena kalau nggak di-lap dulu, lip cream akan patchy.

Berbeda dengan Hanasui Mattedorable Lip Cream 14 Dusty, nggak perlu cari-cari tisu, langsung timpa lip cream di atas lip balm, hasilnya tetap bagus, halus! Karena layer pertamanya adalah lip balm, matte lip cream hanasui ini nggak terlalu "mencengkeram" kulit bibir sehingga mudah untuk dibersihkan. Yaaa memang jadi nggak transferproof lagi sih. Tapi, aku lebih mengutamakan bisa effortless membersihkannya saat akan wudhu 🥰

***

Pembelian Mattedorable Lip Cream bisa secara online di Hanasui Official Store atau di resellernya. Ini link untuk reseller Hanasui yaa. Harganya kompetitif dan barangnya original. Kalau beli di reseller ini, enaknya bisa sekalian check out barang dari brand lain.

Okhaaay. Memang dasarnya doyan nulis, ya! Kalau nggak cerita pengalaman pemakaian secara keseluruhan tuh rasanya nggak mantep gitu. Tapi, tetap saja ada konten lain yang memang cuma aku upload di instagram. Jadi, yuk follow threads dan instagram aku di @vidazenitha 🩷 Aku sering share tentang skin care, make up, dan perkontenan juga loh.

Hi, everyone! Semenjak BB cushion booming karena kepraktisannya, semakin sedikit brand yang mengeluarkan produk BB Cream dalam kemasan tube. Tapi, sekarang sepertinya keadaan sudah mulai balance ya! Contohnya dengan kehadiran BB Cream dari Beauty Boss. Dikemas dalam kemasan tube dan isinya banyak! Untuk yang sehari-hari memang mengandalkan BB Cream tentunya menjadi keuntungan sendiri. Harga sepadan dengan BB Cushion tapi, isinya jauh lebih banyak, sehingga bisa lebih lama untuk dihabiskan.

Image by Freepik

Berikut ini adalah stok foto yang masih ada di laptop aku dan aku masih ingat experience pemakaian produknya. Maka dari itu, aku masih bisa membagikan reviewnya walaupun secara singkat. Aku juga akan menjelaskan pertimbangan utama kenapa produk tersebut tetap aku keep atau tidak aku beli lagi (repurchase).

1. Review Teen Crush Problem Oil Cut Pact

Nilai plus lagi tentang produk ini adalah aplikator sponsnya yang berbeda dengan spons bedak lain. Sponsnya memiliki tekstur semacam suede, jujur aku kurang bisa mendeskripsikan bahan yang digunakan pada spons ini. Pokoknya spons ini bisa mentransfer produk dengan baik, bahkan di kondisi kulit berminyak sekalipun, spons ini bisa mentransfer produk sedemikian rupa tanpa menyebabkan bedaknya patchy.

Sayangnya, aku telat sadar dan saat aku ingin membuat review lengkap, aku lihat website dan instagramnya seperti sudah tidak update lagi dan link produk pembeliannya juga tidak bisa di akses. FYI, Teencrush ini Korean Brand, ya! Dulu, produk mereka bisa dibeli melalui shopee dengan pengiriman langsung dari Korea. Makanya Teencrush ini belum/tidak ada izin BPOM.

Beberapa produk teencrush sebenarnya sudah aku tulis reviewnya, kalian bisa baca di tag "teencrush" pada bagian search by brand.

2. Review Make Over Riche Glow Highlighter

Aku mendapatkan highlighter Make Over ini saat dulu masih aktif menjadi bagian dari Sociolla Blogger Network. Saat itu challenge-nya adalah membuat video dengan produk-produk Make Over dengan bintang utamanya adalah highlighter ini (aku juga mendapatkan produk lain dalam satu PR Package saat itu).

Kualitas make over bagus banget. Seingatku highlighter ini hanya ada 1 pilihan shade. Dan yang aku dapatkan ini shade yang sesuai juga untuk skin tone ku. Menurutku, dilihat dari warna perpaduan shimmernya, shade ini bisa cocok untuk berbagai skin tone. Hal lain yang aku suka dari highlighter ini adalah pigmentasi yang bagus, yang artinya dia bisa di-build sesuai keinginan. Produknya gampang banget diambil oleh brush. Bisa diambil sedikit saja untuk tampilan yang glowing natural, dan bisa di build untuk hasil glowing cetar maksimal. Aku selalu tap brush secara perlahan supaya dapat efek glowing natural.

Aku jarang sekali pakai highlighter, hanya aku pakai saat membuat konten. sedangkan untuk makeup sehari-hari ataupun ke event tertentu tetap saja aku tidak pakai highlighter. Alasannya karena kulit wajahku cepat berminyak. Kalau pakai highlighter, aku merasa glowingnya berlebihan.

Produk ini masih aku keep dan pakai karena secara tampilan masih bagus, tidak ada terlihat perubahan fisik seperti warnanya berubah, atau muncul jamur, nggak ada! Selain itu, aku juga pakainya hanya sedikit dan di atas make up (complexion), jadi aku merasa tetap aman. Tentunya, aku berani memakai produk lama ini karena kulitku juga tidak sensitif dan aku selalu merawat/menyimpan produk dengan baik. Makanya, kulitku pun tidak menunjukkan tanda-tanda penolakan. Yang penting pastikan untuk selalu membersihkan wajah dengan metode double cleansing.

Baca juga: Kenalan dengan Double Cleansing

3. Review Etude House Play Color Eyes Wine Party Eyeshadow Palette

Salah satu produk yang aku kehilangan momentum karena aku merasa produk ini nggak sesuai ekpektasi. Aku beli mahal banget karena harus bayar biaya jastip.

Sekitar tahun 2017, eyeshadow lokal belum banyak yang memiliki kualitas bagus. Rata-rata masalah eyeshadow lokal saat itu adalah banyak fall out, pigmentasi kurang menyala, dan pilihan atau perpaduan warna di palettenya kurang menarik. Jadi memang saat itu, aku belum punya satu pun koleksi eyeshadow palette.

Pigmentasi eyeshadow etude house ini bagus banget dan tidak ada fall out dan perpaduan warnanya juga cantik. Sayangnya, koleksi warna di palette ini tidak cocok dengan karakter aku. Warnanya bagus, karena cenderung warm, tapi terlalu gelap. Aku yang saat itu masih pemula, merasa kesulitan untuk berkreasi dengan warna-warna di palette ini.

Etude House Wine Party Eyeshadow ini masih aku simpan karena memorinya. Nggak pernah dipakai lagi karena sudah expired. Ini produk yang dipakai di kelopak mata, jadi aku nggak berani ambil resiko, sekalipun penampakan fisik dan saat di swatch pun masih terlihat bagus.

Sekilas kenanganku dengan Etude House: Pertama kalinya mengeluarkan uang sekitar Rp 300.000,- (seingatku) untuk sebuah produk make up. Sebetulnya, harga asli yaitu Rp 210.000,- tapi jadi melejit karena biaya jastip dan ongkir dari rumah dia ke rumahku. Dengan melihat produk ini masih bertengger di rak/laci penyimpanan make up, semacam ada pengingat untuk "pikir 1000 kali sebelum mengeluarkan uang jumlah besar untuk barang yang sifat pemakaiannya belum menjadi keahlianmu."

4. Review Wet n Wild Megaglo Contouring Palette Contour

Sempat hits dan jadi must have item seluruh umat beauty enthusiast pada jamannya. Wet 'n Wild termasuk brand drugstore yang sudah resmi masuk di Indonesia di awal era kejayaan per-beauty-an. *ribet banget ya bahasanya*. Intinya, karena banyak beauty vlogger yang memberikan review bagus untuk produk ini, akhirnya ikutan beli! Harganya juga nggak mahal, di bawah Rp 100.000,-

Tidak menyesal membeli produk ini hanya saja ternyata aku bukan orang yang suka contour. Sudah terlanjur dibeli, kemudian pas nyobain, aku sadar, aku suka dengan pipi chubby ini hahaha. Mohon maaf, self-love ku sudah terpupuk sejak lama.

Jadi, setiap make up, yaaa nggak pernah pakai contour pipi. Alhasil, males deh nulis reviewnya. Nggak ada rasa menggebu-gebu untuk ceritain produk ini.

 

Tapi, belakangan ini aku mulai pakai contour, khususnya di hidung. *ehem* Karena lagi punya project bikin set up studio untuk ngonten biar lebih produktif dan profesional, aku mulai aktif lagi foto atau bikin video pakai artifical lighting (ringlight), nah efek lighting ini ternyata bikin kamera nggak nangkep nih mancung alami hidungku.

Warna coklatnya ternyata nggak terlalu warm untuk dijadikan contour, masih bagus banget di undertone aku. Kemudian banana powdernya juga bagus untuk kasih highlight di bagian hidung. Nggak perlu ditimpa highlighter yang super blinding tapi udah bisa bagus hasilnya. Ih, suka banget! Untung belum aku buang :p

5. Review Mineral Botanica Radiant Instant Cover Concealer

Lagi dan lagi beli karena terpengaruh oleh review dari beauty vlogger yang bilang concealer mineral botanica adalah dupe dari high end brand "Tarte Shape Tape Concealer" yang sedang hits pada jamannya. Berdasarkan penjelasan dari beberapa beauty vlogger, tekstur produk ini masih mudah di blend, maka aku asumsikan "oke kayaknya bakal bikin bagian bawah mata juga flawless" Ternyata, tidak!

Tekstur concealer ini masih terlalu thick sehingga sulit diratakan dan kalau kulit bawah mata kering, maka concealer ini akan membuat kerutan semakin terlihat. Aku coba berbagai cara supaya bisa pakai produk ini, seperti pakai eye cream yang melembabkan sebelum pakai mineral botanica concealer, dan tidak berhasil. Mungkin harusnya eye cream dicampur dengan concealernya biar konsistensi teksturnya bisa lebih ringan, entahlah rasanya ribet banget!

Pada akhirnya, produk ini tidak terpakai, dan untuk conceal bawah mata aku selalu pakai foundation yang sama dengan yang aku pakai untuk keseluruhan wajah. Produk ini sudah expired dan langsung aku buang karena nggak akan mungkin aku pakai, ingat untuk dibagian dekat mata, jangan berani ambil resiko! Selain itu, secara tampilan fisik, produk ini sudah tidak layak, karena cairan pelarut terpisah dengan pigmen atau zat terlarutnya. Sampai saat ini pun, aku belum tertarik membeli concealer baru.

***

Itu aja produk makeup yang belum aku repurchase. Bervariasi banget jenisnya, mulai dari bedak translucent, highlighter, eyeshadow, contour, dan concealer! Untuk eyeshadow aku sudah menemukan palette yang beginner friendly terutama dalam hal variasi warnanya, yaitu eyeshadow palette dari ESQA. Sedangkan untuk translucent powder aku masih bingung nih mau beli dari brand apa, ya? Kalau kalian ada rekomendasi atau penasaran dengan translucent powder dari brand tertentu, boleh tulis aja di kolom komentar. Nanti akan aku pertimbangkan untuk beli dan tentu tulis reviewnya juga!

Baca juga: Review ESQA Peach Goddess Eyeshadow Palette.

***

Sebelum mengakhiri blog post ini, aku mau menekankan suatu pernyataan agar tidak ada salah paham, ya!

Memakai produk yang sudah melewati tanggal expired tentu bukan pilihan yang bijak. Pilihan dan konsekuensi harus siap diterima. Aku berani masih keep bahkan menggunakan highlighter dan contour powder yang sudah kadaluarsa karena aku tau kulitku bukan tipe yang sensitif. Selain itu, pemakaian produk ini hanya sedikit di bagian wajah. Aku bukan tipe yang suka highlighter banyak karena kulitku yang mudah berminyak akan memberikan efek glowing berlebihan. Contour pun aku pakai sedikit saja, hanya segaris tipis. Dua produk ini hanya aku pakai untuk bikin konten yang durasi pemakaiannya sebentar (2-3 jam) dan langsung dibersihkan dengan double cleansing!

Satu hal lagi, untuk produk yang digunakan dekat dengan area mata, tidak ada toleransi, kalau sudah kadaluarsa wajib stop pemakaian! Kulit muncul jerawat masih bisa diusahakan glow up, pilihan skin care lokal yang bagus sudah banyak, tapi kalau sampai mata kenapa-kenapa, sayang banget, pasti nyesalnya nggak habis-habis. Jadi, hemat boleh tapi jangan kebangetan ya, harus tau mana yang memiliki resiko tinggi.

Aku tidak menyarankan kalian untuk juga memakai produk make up yang kadaluarsa karena sensitivitas atau toleransi kulit setiap orang berbeda-beda. Pemakaian produk makeup yang kadaluarsa dapat menyebabkan iritasi, kulit berjerawat, dan atau masalah kulit lainnya. Tapi, itu sepenuhnya hak kalian dan ingat konsekuensi ditanggung sendiri, disinilah bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri.

Dan aku sangat menentang keras terhadap oknum MUA yang mengaplikasikan produk make up kadaluarsa ke klien! Ingat, kalau kamu pakai itu untuk diri sendiri, ya bebas aja, tapi kalau kamu pakaikan ke orang lain, itu sangat merugikan dan berbahaya. Kenapa? Karena nantinya yang menanggung dampak buruk dari produk kadaluarsa adalah si klien. So please untuk rekan MUA selalu cek tanggal kadaluarsa produknya, ya!

Pada blog post berikutnya akan ada random review versi skin care juga. Kalau yang skin care setelah kadaluarsa jelas nggak aku pakai lagi, tidak ada toleransi, pokoknya harus dibuang! Apa alasannya dan apa saja produk yang ternyata aku nggak bisa habiskan? Jawabannya ada di blog post selanjutnya.

Baca juga: Kumpulan Produk Skin Care yang Belum Pernah Dibeli Lagi