Hi, everyone! Jangan dikira hanya kulit wajah saja yang mengalami penuaan, ya! Rambut juga bisa alami penuaan, loh! Hayooo.. Siapa yang baru tau? Bahkan, jika kalian masih ada di rentang usia 20-an, ada kemungkinan bahwa sebetulnya rambut kalian sudah menunjukkan tanda-tanda penuaan.

Rambut kering, kusam, mudah patah dan juga rontok merupakan tanda-tanda penuaan pada rambut. Biasanya nih, banyak yang mengabaikan tanda-tanda ini. Mungkin berpikir “ah kayaknya nggak cocok sama shampoo-nya deh”. Lalu gonta-ganti produk, padahal masalahnya bukan disitu! Coba cek 7 Kebiasaan Buruk yang menjadi penyebab rambut alami penuaan.

1. Tidak Menjaga Kebersihan Sisir

Tulis di kolom komentar, seberapa sering kamu mencuci bersih sisir? 1 minggu sekali? 2 minggu sekali? Atau satu bulan sekali? Atau lebih parahnya setahun cuma dua kali? Aduh, aduh, kalau kamu sudah lama belum bersihkan sisir, plis banget habis baca postingan ku langsung ambil sisir dan CUCI ya!!!

Menjaga kebersihan rambut memiliki peran penting untuk mencegah penuaan. Menjaga kebersihan rambut tidak hanya dengan keramas, tapi juga menjaga sisir tetap bersih. Setidaknya, bersihkan sisir satu minggu sekali. Sisir harus terjaga bersih karena di sisir tertinggal sel kulit mati, residu minyak ataupun keringat, dan itu akan kembali lagi ke rambut kita padahal barusan selesai keramas.

2. Cara Sisir Rambut Tidak Tepat (rambut masih basah, kusut, dan terlalu ditekan)

Ketika buru-buru maunya sat-set. Menyisir rambut jadi tergesa-gesa sampai tidak sadar kalau terlalu menekan sisir. Apalagi ketika rambut dalam kondisi kusut dan basah?!

Rambut basah sangat rentan untuk rontok. Jadi, gunakan handuk untuk menyerap kelebihan air, kemudian sisir secara perlahan. Sisir pada bagian bawah (ujung rambut) lalu sisir pada bagian atas. Di aku, cara ini ampuh untuk mengurangi rambut yang rontok saat masih basah.

3. Mengikat Rambut Terlalu Kencang

Jujuuur, ini tuh hal yang masih sulit juga untuk aku hindari. Bagi yang berhijab, kalau ikat rambut gak kencang tuh, rasanya nggak mantap gitu ya?! Karena pasti khawatir rambutnya berantakan dan justru akan keluar dari hijab.

Trik untuk menyiasatinya yaitu dengan menggunakan ciput (dalaman hijab) yang gak gampang bergeser. Jadi, kamu bisa renggangkan sedikit ikatan rambut. Sedikit tambahan, jangan ikat rambut dalam keadaan basah kalau nggak mau rambut semakin mudah rontok.

4. Selalu Menggunakan Air Hangat Saat Mandi dan Keramas

Memang paling nyaman ketika mandi menggunakan air hangat cenderung panas. Tubuh rasanya lebih rileks. Tapi, kebiasaan ini tidak baik untuk rambut karena akan menghilangkan kelembaban alami rambut dan membuat rambut menjadi kering.

Jika ingin tetap menggunakan air hangat, maka atur temperaturnya ke hangat cenderung normal, ya! Dengan begitu kamu tetap merasa nyaman, tidak kedinginan, dan dapat sekaligus mengurangi kemungkinan rambut menjadi kering yang merupakan salah satu tanda penuaan rambut.

5. Keramas Setiap Hari

Nah, kalau poin ini, kayaknya terlalu rajin ya?! Biasanya sih karena merasa nggak segar kalau nggak keramas. Tapi, keramas setiap hari justru menyebabkan berkurangnya kelembaban alami rambut juga loh. Rambut akan menjadi cenderung kering.

Kalau aku pribadi, karena tipikal rambut kering, biasanya keramas sebanyak 2x seminggu. Paling banyak, hanya 3x seminggu. Nggak pernah lebih dari itu. Nah, biasanya jadwal keramas juga disamakan dengan jadwal olahraga. Jadi, keramas di waktu yang tepat yaitu setelah berkeringat karena olahraga.

6. Cara Mengeringkan Rambut yang Salah

Setelah membahas jadwal keramas, selanjutnya, tidak kalah penting yaitu cara mengeringkan rambut setelah keramas. Apakah kamu masih suka acak-acak kasar dengan handuk? Atau pelintir rambut dalam handuk supaya airnya langsung keluar semua? Atau langsung tancap pakai hair dryer dengan tingkat panas paling tinggi?

Semua cara itu adalah cara yang salah ya! Jika diperlakukan secara kasar, rambut akan sangat mudah patah. Rambut kamu akan semakin cepat menunjukkan tanda-tanda penuaan. Jangan pernah diulangi lagi, oke?!

Cara yang tepat adalah keringkan rambut dengan handuk secara lembut. Pijat dan tepuk perlahan, biarkan kain handuk menyerap air. Selanjutnya, jika ingin menggunakan hair dryer, atur pada temperatur sedang, bukan yang paling panas! Perhatikan juga jarak antara kulit kepala/rambut dengan hair dryer. Jangan terlalu dekat!

7. Terpapar Panas Berlebihan

Selain panas dari hair dryer, alat styling rambut seperti catokan, ditambah rutin berkegiatan ditemani dengan panas terik sinar matahari akan menjadi perfect combo untuk rambut lebih cepat mengalami penuaan. Tapi, terkadang kondisi memang mengharuskan seperti itu, ya nggak sih?

Nggak usah panik, kamu bisa gunakan hair vitamin yang juga dapat memberikan proteksi dari panas styling tools maupun panas matahari. Iyaps, ada Ellips Hair Vitamin yang mengandung UV dan heat protection. Selain itu, Ellips Hair Vitamin juga mengandung Moroccan Oil sebagai antioksidan. Kandungan Vitamin A, C, E dan Pro Vitamin B5 dalam setiap satu butir Ellips akan menutrisi rambut sehingga rambut lebih sehat dan tidak mudah rontok.

Kurangi 7 kebiasaan buruk yang sudah disebutkan di atas dan gunakan perawatan rambut yang terpercaya dari Ellips untuk mencegah tanda-tanda penuaan muncul.

Dapatkan Ellips Vitamin Rambut dengan mudah di minimarket terdekat, supermarket, dan Shopee. Ellips Hair Vitamin tersedia dalam tiga pilihan, Hair Treatment (pink), Nutri Color (purple), dan Smooth & Shiny (yellow). Pilih variasinya berdasarkan kebutuhan rambut kamu untuk #RambutTetapMuda, ya! Di bawah ini aku sematkan link pembelian untuk mempermudah kamu nge-stok Ellips yang banyak!

• Ellips Hair Vitamin - Hair Treatment (pink)

• Ellips Hair Vitamin - Nutri Color (purple)

• Ellips Hair Vitamin - Smooth & Shiny (yellow)

 Hi, everyone! Melepas usia 20-an, Januari tahun ini, aku sudah genap masuk ke usia 30. Maasyaa Allah. Bercermin dan menyadari bahwa semakin bertambahnya usia, bukan hanya kulit yang mengalami tanda-tanda penuaan, tapi rambut juga loh! Sayangnya, aku tidak tau kalau ternyata rambut menua bisa dialami juga oleh wanita di usia dua puluhan. 

Kalau sekarang kamu baca ini ketika usia masih dua puluhan, kamu harus tau nih apa aja sih faktor penyebab rambut bisa menua?!

Radiasi sinar UV B terus menerus akan mengakibatkan berkurang hingga hilangnya protein pada rambut sedangkan radiasi paparan sinar UV A akan berpengaruh pada perubahan warna rambut, yaitu rambut menjadi kusam. Paparan sinar UV B akan memberikan dampak kerusakan yang lebih tinggi terhadap rambut dibandingkan dengan paparan sinar UV A. Ketika kadar protein di rambut terganggu bahkan sampai berkurang secara drastis maka bisa terlihat bahwa rambut akan menjadi kering, mudah patah ataupun rontok. Nah, hati-hati ya karena itu semua merupakan tanda-tanda rambut menua.

Untuk mengatasi tanda penuaan pada rambut kamu bisa menggunakan Ellips Hair Vitamin yang mengandung Moroccan Oil sebagai antioksidan. Selain itu Ellips Hair Vitamin juga mengandung UV dan heat protection, jadi dapat digunakan setiap kali kamu akan pakai styling tools. Rambut akan terasa lebih halus, wangi, mudah diatur dan #RambutTetapMuda. Kandungan Vitamin A, C, E dan Pro Vitamin B5-nya akan menutrisi rambut sehingga rambut lebih sehat dan tidak mudah rontok.

 Hi, everyone! Identik dengan istilah “rambut adalah mahkota bagi perempuan’, pasti rambut yang sehat menjadi dambaan setiap orang, khususnya para perempuan. Namun ternyata,tidak semua perempuan menyadari bahwa sejak usia 20-an, penuaan terhadap rambut akan mulai menghantui. Hiks, salah satu perempuan yang tidak menyadari hal itu adalah aku 🙁

Setelah menyadari bahwa rambutku mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan seperti rambut mudah patah, rontok, kering dan kusam, aku baru berusaha mencari tau penyebabnya. Ternyata penyebab penuaan pada rambut bisa disebabkan karena kebiasaan-kebiasaan buruk seperti:

1. Membiarkan sisir dalam keadaan kotor. Yuk, coba diingat lagi, dalam satu bulan ini sudah berapa kali membersihkan sisir?
2. Menyisir rambut secara langsung dari atas ke bawah ~apalagi dalam keadaan rambut masih basah~. Padahal, menyisir rambut dalam kondisi basah, akan memperparah jumlah rambut yang rontok.
3. Mengikat rambut terlalu kencang. Jujur, menyesal banget! Setiap selesai beraktivitas, lepas hijab, kemudian lepas ikat rambut, pasti selalu ada rambut rontok yang tersangkut di ikat rambut. Jangan abaikan ini, ya! Tanda-tanda penuaan rambut (berupa rambut rontok) terjadi hampir setiap hari tapi gak sadar :(
4. Keramas menggunakan air hangat cenderung panas. Bagi orang-orang yang tinggal di daerah cenderung sejuk-dingin, jujur, kebiasaan ini sulit ditinggalkan. Aku yang dulu tinggal di kampung halaman, Malang, gak bisa kalau keramas pakai air suhu normal. Dingiiiin bangeeeet airnya! Tapi, sekarang merantau ke Jakarta, kebiasaan itu hilang total. Aku selalu keramas dengan air suhu normal (tidak hangat, tidak dingin), dan benar saja memperbaiki kebiasaan ini membawa pengaruh yang positif. Kerontokan rambut saat mandi/keramas berkurang.
5. Buru-buru mengeringkan rambut. Entah itu menggunakan handuk secara kasar atau menggunakan hair dryer pada suhu tinggi agar bisa cepat kering. Keduanya adalah cara mengeringkan rambut yang salah. Biarkan handuk secara lembut menyerap air, sehingga rambut tidak mudah patah. Lanjutkan dengan hair dryer pada suhu rendah. Angin hangat sudah cukup untuk mengeringkan rambut. Posisi hair dryer pun tidak boleh terlalu dekat dengan rambut, ya! Panas hair dryer merupakan penyebab rambut mengalami penuaan.
6. Aktivitas padat dan selalu terekspos dengan matahari. Sama halnya dengan panas dari hair dryer, panas dari sinar matahari langsung juga merupakan penyebab rambut mengalami penuaan.

7. Rutin melakukan hair styling menggunakan catokan. Lagi dan lagi, rambut terekspos suhu tinggi (panas) yang merupakan faktor paling ampuh menjadi penyebab rambut mengalami penuaan.

Cara mencegah rambut menua yang diakibatkan oleh panas, baik panas dari matahari langsung ataupun panas dari alat seperti hair dryer dan catokan dapat dilakukan dengan menggunakan vitamin rambut yang mengandung heat protection. WAJIB ya!

Cara pemakaiannya yaitu dengan mengeringkan rambut menggunakan handuk terlebih dahulu. Setelah rambut setengah kering, gunakan vitamin rambut ke seluruh batang rambut. Lanjutkan dengan penggunaan hair dryer. Apabila ingin melanjutkan ke tahap hair styling, biasanya aku akan gunakan lagi vitamin rambut kemudian tunggu beberapa saat hingga terserap, kemudian baru bisa dicatok.

 Hi, everyone! Ini bukan tentang siraman rohani mengenai aturan berhijab bagi seorang wanita muslimah. Ini cerita tentang aku yang mantap memilih bisnis hijab syar'i. Ini bukan pilihan pertama. Ragu? Pasti. Setiap minggu dalam satu bulan, bisa muncul berbagai macam ide bisnis. Mau bikin frozen food seperti baso aci, seblak. Mau bikin dessert in jar. Atau bikin bumbu halus siap masak dalam kemasan. Setiap ide, coba dirancang business plan-nya. Wah, beruntung saat S1 pernah ikut mata kuliah pilihan "kewirausahaan".

Lalu? Aku justru memilih mundur.

Kembali ke titik nol. Ada hal yang aku pertimbangkan. Saat itu, aku yakin, bukan waktu yang tepat bagiku.

Scrolling instagram melihat sosok sahabatku begitu cantik menjadi seorang pembicara di suatu event bergengsi. Aku tidak iri dengan pencapaiannya. Aku tidak membandingkan diri juga. Mata aku tertuju pada hijabnya. Hijab motif namun bisa dipakai hingga menutup dada.

Aku tanya beli dimana? Brand apa?

Ditelusuri dan ternyata ukurannya 115x115 cm. Ukuran umum yang digunakan di Indonesia. Gak jadi beli deh.

Tersadar bahwa sebenarnya ada masalahku yang mungkin juga masalah bagi orang lain, khususnya wanita berhijab syar'i.

Nggak tau juga sih, karena aku belum lama memakai hijab syar'i. Semua berawal dari pekerjaan ku sebelum resign. Menjadi tenaga pendidik di salah satu International Islamic Boarding School, mengharuskan setiap karyawannya (termasuk guru) untuk mematuhi standar berpakaian ketika berada dalam lingkungan sekolah. Pakaian gamis (tidak memperjelas lekuk tubuh) dan hijab syar'i menutup dada secara sempurna.

Koleksi hijab syar'i di lemariku benar-benar polos. Tidak ada satupun yang bermotif. Pakaian gamis ku juga polos. Aku tidak terlalu tinggi, lebih sering membeli pakaian polos agar mudah saat harus potong panjang baju. Agar tidak membosankan, bukankah pakai hijab syar'i dengan motif yang manis bisa menghilangkan kesan "tua"/"kayak ibu-ibu" ? Walaupun realitanya, memang sudah tidak muda, sih XD

Lalu terpikir, kenapa tidak aku coba produksi sendiri hijab syar'i?

Aku coba cari brand yang benar-benar kuat di penjualan hijab syar'i dan masih belum aku temukan. Mungkin aku yang tidak tau. Ketika ada di posisi ini, aku kembali ragu. Apakah itu berarti peminatnya sangat rendah?

Hey! Sekarang semua orang bisa membuat trend-nya sendiri. Fashion di sosial media benar-benar seperti tanpa batasan.

Bukankah berarti ada peluang?

***

Ingin jadi bagian dari kisahku?

Temani aku di instagram @vidazenitha dan jadilah saksi dari perjuanganku di instagram @kimaa.id

Aku pun ingin jadi bagian dari perjalanan mu untuk istiqomah dengan hijab syar'i di Shopee Kimaa.

 Hi, everyone! Berawal dari seorang gadis remaja pendiam yang masih duduk di bangku sekolah (SMA) (saat itu belum familiar dengan istilah introvert) mencoba untuk berbagi cerita dan kisah. Aku beri nama "CerKiss.blogspot.com" dari kata cerita dan kisah. Tulisan ~kiss-nya kayak centil banget, ya?! Hahaha seingatku, saat aku coba tulisan "cerkis" biasa, ternyata sudah ada yang pakai nama itu. Jadi, aku iseng tambahkan huruf "s" lagi, dan berhasil. Aku tuliskan cerita tentang perasaan gundah, bahagia, berbagai pemikiranku dan juga tentang kisah dari suatu kejadian mengejutkan yang ingin aku kenang. Sekarang, semuanya sudah aku arsipkan.

Waktu berlalu, aku belajar banyak hal. Vida yang pendiam mulai dilatih dan melatih dirinya untuk bisa bersosialisai lebih baik. Thanks to my brother. Awal masuk bangku kuliah, sering diajak bertemu dengan teman-temannya, bahkan didaftarkan ikut acara seminar, padahal aku gak paham topiknya wkwkwk. Tapi... it works good untuk aku berani "say, hi" dengan orang-orang baru. Bukan tiba-tiba berubah menjadi sosok yang ekstrovert. Setidaknya, aku berani memulai obrolan dengan siapapun lawan bicaraku.

Memasuki dunia kerja, aku memiliki kemampuan bersosialisasi yang sangat baik. Alhamdulillah aku memberikan warna tersendiri di tempat kerjaku saat itu. Perpisahan pun dipenuhi tangis sedih kehilangan. Aku merasa kehilangan mereka, begitupun sebaliknya. Aku resign dan pindah tempat tinggal untuk lebih fokus mendampingi suami di kota perantauan.

Satu tahun pertama setelah resign terasa berat. Vida yang sudah sangat terbiasa bersosialisasi dengan banyak orang seolah dalam waktu sekejap menjadi seorang istri di perumahan yang sepi. Tidak akan aku ceritakan bagaimana jatuh-bangunnya mentalku saat itu hahaha. Namun, sekarang aku sudah bisa melewatinya, berdamai dengan keadaan dan diriku.

Pada saat itu, aku mencoba bangkit dengan mewujudkan ide bisnis "hijab syar'i" sehingga lahirlah brand KIMAA. Berasal dari serapan bahasa arab, Kimaa berarti "berharga" dan dengan filosofinya, yaitu "sesuatu yang berharga haruslah dijaga". Filosofi yang indah bukan berarti perjalanannya menjadi indah karena mudah.

Buntu! Ayo coba lagi! Buntu lagi! Ayo coba lagi!

Pencapaianku masih sebatas pecah telur di Shopee. Tentu saja belum puas. Namun, aku mengakui bahwa ada yang salah dengan "sistem" yang aku bangun.

Mencoba untuk slow but sure! Karena semuanya aku kerjakan sendiri, dari mulai mengurus keuangan, desain, follow up produksi, hingga membuat konten untuk marketing (termasuk jadi talent dan editornya). Sebulan, dua bulan, tiga bulan, akhirnya berujung BURN OUT.

Lanjut disibukkan dengan pindahan rumah, Kimaa pun terabaikan. Namun, pindah rumah ternyata memberikan aku ide segar. Buru-buru aku coba untuk eksekusi lagi. Apakah berhasil? Belum. Aku tidak berhenti, sampai saat aku menulis postingan blog ini pun, alternatif ide-ide masih bermunculan.

Seketika terbawa ke masa lalu tentang berbagi cerita dan kisah, bersama dengan proses aku membangun Kimaa saat ini, aku ingin membagikan cerita dan kisah tentang apa-apa yang aku lalui. Cerita ide, kisah gagal dan berhasil, akan aku coba tuangkan di blog ini.

Vida Zenitha yang mungkin karena blog ini jadi dikenal sebagai "beauty content creator" sekarang akan mencoba hal baru sebagai "business owner". Bismillah.

***

Ingin jadi bagian dari kisahku?

Temani aku di instagram @vidazenitha dan jadilah saksi dari perjuanganku di instagram @kimaa.id

Aku pun ingin jadi bagian dari perjalanan mu untuk istiqomah dengan hijab syar'i di Shopee Kimaa.